Menurut cerita sejarah asli penduduk setempat, bahwa salah seorang tukang bangunan yang ditugaskan untuk membangun Rumah Adat dan Lumbung padi di sekitar lokasi pemukiman Marga Sidabariba, merasa bersalah atas pekerjaan yang menurutnya tidak sesuai dengan permintaan warga. Sehingga ia memutuskan untuk dikubur secara hidup-hidup dan menjadi tumbal guna menjaga lokasi pemukiman tersebut.
Dan uniknya, cerita lain yang berkembang adalah jika terdapat anak-anak yang menangis tak henti lalu kemudian diletakkan diatas batu parorot maka anak tersebut akan tenang seketika. Adapula orang tua yang berniat pergi bekerja ke ladang dan menitipkan anaknya di batu parorot, maka anak tersebut akan aman.