Sebagai salah satu seni tari tradisional Mandailing, Tor-Tor diyakni merupakan kesenian purba yang melekat pada berbagai proses adat Mandailing, baik dalam siriaon (peristiwa menggembirakan) maupun siluluton (musibah). Pada masa awal pertumbuhan kebudayaan Mandailing, dan itu diyakini jauh sebelum periode Islam, Tor-tor menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan sistem kepercayaan klasik, yakni Si Pelebegu. Hal itu dikaitkan dengan ungkapan “somba do mula ni Tor-tor” (Tor-tor asal mulanya adalah prosesi sembah). tor - tor ini ditarikan dengan secara berpasangan. setiap tahun diadakan pertandingan tor - tor di kabupaten