Desa Wisata Silalahi I terletak di Kecamatan Silahisabungan dan berjarak 28 Km dari pusat Kabupaten Dairi. Titik Koordinat desa ini berada pada 2º47'57,4' N - 98º31'03,2' E dengan ketinggian 1.012 mdpl. Jarak dari bandara silangit ke Desa wisata Silalahi I yaitu ± 3 jam dan jarak dari medan ke Silalahi sekitar 4 jam. Desa Wisata Silalahi I berada di Geosite Silahisabungan dengan tema Geo-culture diversity dan merupakan dinding Kaldera Toba bagian barat.
Desa Wisata Silalahi I merupakan pusat situs budaya peninggalan nenek moyang Marga Silalahi yang pula memiliki panorama yang luar biasa. Wisatawan dapat melihat Danau Toba dengan perpaduan dengan Perbukitan yang memiliki view terluas di sepanjang danau toba. Bila masuk melalui Lae Pondom wisatawan sering kali disambut dengan suara Siamang yang saling bersahut- sahutan atau pun suara burung murai daun, merpati hutan dan jalak yang berada disekitar karena jalanan lae pondom juga berdampingan dengan hutan. Selain itu wisatawan dapat menikmati ziarah ke Aek Sipaulak Hosa Loja dan menikmati kesegaran airnya karena merupakan air terbaik dari pegunungan dan memiliki mineral yang sangat tinggi. Selain itu Desa Wisata Silalahi I memiliki Kampung Ulos, dimana Pengunjung dapat melihat cara pembuatan Ulos atau pun membeli ulos tersebut. Juga terdapat Batu sigadap yaitu batu pengadilan yang dipercayai masyarakat pada zaman duluny dan juga Batu Pagar Parorot. Wisatawan pula dapat melihat bangunan traditional yang merupakan perpaduan antara kultur pak-pak, simalungun, dan toba. , Aek Namartu Uruk Nihuta, Paccur Aek Simarjambulan, Pancur Aek Simanete, Aek Parsapadangan, lajangan (parlogingan) 60 ha, Pagar Parorot Sidabariba, Situs Parbiangsaan, Sihordong Lae Pondom, Pagar Parorot Pintu Batu, Pagar Parorot, Ruma Tukkup dan Pagar Pagar Parorot Sidebang.
Desa Wisata Silalahi I memiliki kontur tanah yang berbatu dan kemiringan yang terjal. uniknya, kontur tanah merupakan tempat tumbuhnya bawang merah. Desa ini memiliki luas lahan pertanian yang paling luas di Kecamatan Silahisabungan serta mamiliki kawasan lindung seluas 212 ha yang ditanami bawang dan manga dan lain lain. Terdapat beberapa homestay dimana para pengunjung dapat menginap dan berbaur dengan penduduk sekitar untuk lebih merasakan keunikan kultur pada desa silalahi.